MENGUAK RAHASIA NASIB MANUSIA
Weton
Weton Jawa |
Pengertian dan Ramalan Weton – Bagi masyarakat Jawa
"Weton" merupakan suatu hal yang tidak asing lagi. Weton berasal dari
kata wetu yang berarti lahir atau keluar yang mendapat akhiran "an"
sehingga berubah menjadi kata benda. Selain itu weton dapat diartikan sebagai
gabungan antara hari dan pasaran saat bayi dilahirkan kedunia. Misalnya Senin
Pon, Rabu Wage, Jumat Legi atau lainnya. Weton sering kali dihubungkan dengan
ramalan mengenai karakter dan kepribadian seseorang.
Nasib manusia cuma
ada dua yaitu baik atau buruk, yang menurut kepercayaan orang Jawa hal tersebut
sangat dipengaruhi oleh WETON, yaitu hari dan pasaran pada saat manusia
dilahirkan kealam dunia.
Jadi garis
kehidupan manusia sudah ditentukan sejak lahir dan tidak ada yang bisa
merubahnya
ANGKA PERUNTUNGAN
Dalam perhitungan Jawa dikenal apa yang disebut sebagai angka peruntungan yang terdiri dari bilangan 1 sampai dengan 7 yang masing-masing memiliki makna yang berbeda.
1 = mati
2 = kekayaan
3 = bertolak
belakang
4 = kehilangan
5 = kehormatan
6 = lancar
7 = pegat
I. Weton yang
memiliki angka peruntungan 1 adalah JUMAT PON dan RABO KLIWON.
Artinya adalah mati
dalam pengertian yang luas.
Bisa juga berarti
kegagalan. Orang dengan weton diatas sering mengalami kendala dalam hidupnya.
Keberhasilan hanya mungkin jika mau bekerja keras dan pantang putus asa.
Yang sering
terjadi adalah mati langkah atau mati pemikiran sehingga nasibnya susah untuk
berubah alias jalan ditempat. Terlebih-lebih jika dalam melangkah suka
sembrono, maka kegagalan demi kegagalan banyak mewarnai hidupnya.
Yang penting dalam
melakukan usaha tidak boleh seenaknya atau grusa-grusu, tapi sebaliknya yaitu
harus ekstra hati-hati.
Meskipun bayangan
kegagalan selalu menghantui, tapi tidak berarti bahwa hidupnya akan hancur,
asalkan mau untuk tetap eling lan waspodo. Artinya eling atau ingat
kepada Yang Maha Kuasa ketika rejekinya sedang membaik dan waspada atau
hati-hati dalam melangkah dikala rejekinya sedang sulit
II. Weton yang
memiliki angka peruntungan 2 adalah SABTU WAGE, JUM'AT KLIWON,
SENIN PON, RABO PAHING, KAMIS PON, SELASA PON dan MINGGU PON.
Artinya adalah kekayaan dalam pengertian yang luas.
Bisa juga
diartikan sebagai keberhasilan. Orang dengan weton diatas termasuk yang
beruntung karena jarang atau hampir tidak pernah menemui kendala yang berarti
dalam hidupnya. Usaha yang dilakukan lebih banyak berhasil daripada gagalnya.
Kalau mau berusaha lebih keras maka akan menghantarkannya menuju sukses sesuai
yang dicita-citakan.
Oleh karenannya
yang perlu diingat disini adalah harus selalu mensyukuri rejeki yang didapatkan
sehingga akan memperoleh nikmat yang lebih.
III. Weton yang memiliki angka peruntungan 3 adalah SELASA KLIWON, MINGGU KLIWON, SABTU LEGI, JUM'AT PAHING, SENIN KLIWON dan KAMIS KLIWON.
Artinya adalah bertolak belakang dalam pengertian luas.
Kelompok weton
dengan angka pengaruh 3 memiliki sifat yang kontradiktif. Misalnya dalam hal
pemikiran sering berlawanan dengan pendapat orang lain, sehingga sulit untuk
menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain. Selain itu dalam melakukan
usaha yang terjadi seringnya juga aneh, yaitu jika dilakukan dengan
sungguh-sungguh atau serius justru akan menemui kegagalan, tapi kalau hanya
sekedar iseng atau main-main malahan berhasil.
Boleh dikata ini
merupakan kelompok yang paling unik, karena sukses yang dicapai sering bukan
dari hasil kerja keras, tapi hanya bersifat kebetulan yang mungkin hanya
diawali dari sebuah keisengan atau hobi semata.
IV. Weton yang memiliki angka peruntungan 4 adalah KAMIS
PAHING, SELASA PAHING, MINGGU PAHING, SENIN PAHING dan RABO WAGE.
Artinya kehilangan dalam pengertian yang luas.
Kehilangan disini
bisa diartikan sebagai merugi. Oleh karenanya harus sangat berhati-hati jika
melakukan usaha, karena jikalau tidak akan sering mengalami kebangkrutan.
Biasanya kebangkrutan yang terjadi adalah karena akibat ditipu orang lain. Atau
bisa juga karena banyaknya pengeluaran-pengeluaran yang tak terduga, misalnya
karena kecelakaan, sakit, uangnya dipinjam orang tapi susah kembalinya, atau
karena kesialan-kesialan lainnya. Artinya rejeki yang didapat mudah hilang
kembali oleh karena faktor atau sebab tertentu.
V. Weton yang
memiliki angka peruntungan 5 adalah RABOLEGI, SABTU PON dan JUM'AT
WAGE.
Artinya kehormatan
dalam pengertian yang luas.
Orang-orang yang
memiliki weton tersebut cenderung memperoleh derajat, kehormatan dan juga
kewibawaan. Artinya bahwa pembawaannya memberi pengaruh terhadap orang lain
sehingga dihormati atau disegani.
Oleh karenanya
yang paling penting disini adalah bisa memanfaatkan pengaruh terhadap orang
lain ini untuk tujuan yang positif, maka diharapkan akan mudah tercapai apa
yang dicita-citakan. Kendala mungkin ada, tapi selalu bisa diatasi.
VI. Weton yang memiliki angka peruntungan 6 adalah KAMIS WAGE, SABTU WAGE, MINGGU WAGE, SABTU KLIWON, JUM'AT LEGI dan SENIN WAGE.
Artinya lancar dalam pengertian yang luas.
Lancar bisa juga
diartikan sebagai tercapai tujuannya, sehingga orang-orang dengan weton diatas
umumnya jarang mengalami hambatan, dan memperoleh keselamatan dalam berusaha.
Kendala mungkin ada tapi selalu bisa diatasi, dan meskipun hasilnya tidak
selalu berlebihan tapi selalu berkecukupan. Oleh karenanya yang lebih penting
adalah harus selalu mensyukuri apa yang didapat dan tidak perlu khawatir
kekurangan asalkan tetap mau berusaha.
VII. Weton yang memiliki angka peruntungan 7 adalah SENIN LEGI, RABO PON, KAMIS LEGI, SELASA LEGI, MINGGU LEGI, dan SABTU PAHING..
Artinya pegat atau cerai dalam pengertian yang luas.
Pegat atau pisah
disini bisa berarti jauh rejeki, jodoh atau susah cari kerja. Kalau berkeluarga
cenderung kurang harmonis, mungkin disebabkan karena pekerjaannya yang jauh
dari rumah, atau suami istri jarang ketemu karena kesibukan masing-masing.
Selain itu jika
bekerja sering tidak betah dan inginnya keluar saja, sehingga kalau tidak
hati-hati atau gegabah dalam membuat keputusan hidupnya bisa gagal berantakan.
Maka untuk orang-orang dengan weton tersebut diatas harus memiliki kemampuan
mengendalikan diri yang sangat kuat dan sulalu berusaha untuk tidak emosional
dalam menghadapi berbagai persoalan supaya hidupnya tetap selamat dan sejahtera
meskipun mungkin tidak selalu berkelebihan.
***Ki Tirto Moyosandi***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar